Site icon sajagat.id

Jembatan Cipamingkis Longsong, SDABMBK Kabupaten Bekasi Akan Kaji Untuk Penanganan

Jembatan Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi Tidak Lagi Bisa Dilalui Oleh Warga Maupun Kendaraan Akibat Penyangga Jembatan Ambruk Diterjang Air Deras.

Sajagat.id,Kabupaten Bekasi – Jembatan Cipamingkis yang berada di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, kini tidak dapat dilalui oleh warga maupun kendaraan akibat longsor yang terjadi sejak Selasa (8/7/2025) sore.Longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.

Intensitas hujan tinggi sejak siang hari menggerus kontur tanah di sekitar jembatan. Bagian tengah hingga sisi kanan badan jembatan ambruk ke dasar Sungai Cipamingkis, membuat jalur penghubung antar desa lumpuh.

Jembatan Cipamingkis merupakan jalur vital bagi warga di sejumlah desa di Cibarusah serta menjadi alternatif bagi warga Kabupaten Bekasi menuju Jonggol di Kabupaten Bogor dan Loji di Karawang.

Beberapa warga nekat mendekat ke bibir longsoran untuk melihat langsung kondisi jembatan. Petugas berulang kali menghalau mereka karena longsoran masih aktif dan berbahaya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA-BMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mengatakan bahwa kerusakan terjadi pada dua bagian.

Jalan pendekat dan talud penahan tanah (TPT) yang menjadi kewenangan Pemkab mengalami kerusakan, sementara badan jembatan yang merupakan aset Kementerian PU mengalami pergeseran dan penurunan abutmen.

“Saat kejadian, debit air sangat tinggi, di atas 300 liter per detik berdasarkan data dari BBWS dan PJT. Itu yang merusak konstruksi kita,” Kata Henri Lincoln, Rabu (09/07/2025).

Ia menjelaskan, jalan pendekat masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor dan siap diperbaiki. Namun perbaikannya tak bisa dilakukan sepihak tanpa koordinasi dengan pemerintah pusat yang menangani jembatan utama.

“Kalau jalan pendekatnya kita perbaiki tapi jembatannya belum bisa dilalui, tetap saja akses belum bisa dibuka. Makanya, sedang dikaji bersama untuk sinkronisasi penanganannya,” katanya.

Hasil kajian awal BBWS menunjukkan adanya pergeseran struktur jembatan dan kerusakan pada pengaman abutmen yang sempat terbawa arus. Forkopimcam pun sepakat menutup jembatan demi keselamatan.

Untuk sementara, arus lalu lintas warga dialihkan ke jalur alternatif di kawasan TGT. Namun jalur ini lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.

“Dari sisi waktu jelas lebih lama. Apalagi akses ke pusat kota Cibarusah sangat bergantung pada jembatan itu,” pungkas Henri.

Tim gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, aparatur desa dan kecamatan langsung turun ke lokasi untuk mengamankan area dan mencegah warga melintas. Pasalnya, kondisi tanah di sekitar lokasi masih labil dan rawan longsor susulan.

“Kondisinya sudah tidak bisa dilalui. Kami pasang garis polisi dan alihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif,” ujar Kapolsek Cibarusah, AKP Widi Muldiyanto.

Jembatan Cipamingkis bukan hanya penghubung antar desa. Infrastruktur ini menjadi jalur utama masyarakat menuju pusat Kecamatan Cibarusah dan kawasan industri. Setiap hari, puluhan ribu warga termasuk pelajar, pedagang, dan pekerja pabrik melintasi jembatan tersebut.(Boe)

Exit mobile version