Jelang Nataru, Pj Bupati Bekasi Mengajak Para Ulama Jaga Kondusifitas

KABUPATEN BEKASI (CB) – Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengajak peran serta tokoh ulama dalam meningkatkan sinergitas bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), agar kondusifitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dapat tetap terjaga.

“Menjelang akhir tahun masalah gangguan ketertiban akibat demo, tindak kriminal khususnya begal, maupun banjir ketika musim hujan. Mudah-mudahan dengan kerjasama ulama umaro ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat,” Ucap Pj.Bupati Bekasi Dani Ramdan saat menghadiri kegiatan Silaturahmi Ulama dan Umaro yang digelar di Hotel Grand Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (07/12/2022)

Selain itu dia juga menyampaikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pihaknya juga mengajak para tokoh agama guna meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat dalam membayar zakat dan infak shodaqoh melalui Badan Zakat Amil Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi.

Bacaan Lainnya

“Walaupun bisa disalurkan kemana saja tetapi kalau melalui Baznas ini kekuatannya akan lebih besar untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial dan keagamaan di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.

Tak hanya itu, Ia juga meminta agar para ulama dan tokoh agama di Kabupaten Bekasi dapat mendukung program pemerintah khususnya dibidang kesehatan, salah satunya program imunisasi anak melalui pemberian edukasi yang benar kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi.

“Walaupun imunisasi ini sudah selesai, tetapi mungkin kedepan menjadi atensi karena hal itu akan terus berlangsung, jadi saya minta dukungan dari para ulama agar program ini dapat dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Asda I) Kabupaten Bekasi, Sri Enni Mainiarti menyampaikan, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan silaturahmi antara ulama, umaro serta Forkopimda, dalam menyatukan persepsi agar sejalan dengan pembangunan yang ada di Kabupaten Bekasi. “Karena selama ini sering sekali terjadi gesekan, perbedaan sehingga masyarakat dalam menetapkan dan mengambil langkah untuk membangun kesehatan tidak sejalan. Nah dengan pertemuan ini dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *